Griya Sodaqo

Perancangan dan Hibah Toolkit Design Thinking

Yayasan Griya Sodaqo Indonesia merupakan sebuah lembaga sosial yang berfokus pada pemberdayaan anak yatim piatu dan kaum dhuafa di Kota Bandung. Yayasan ini mengelola 542 anak yatim piatu dan dhuafa yang tersebar di 18 panti asuhan. Dalam rangka mempersiapkan anak-anak asuh mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan, Yayasan Griya Sodaqo Indonesia telah menjalankan berbagai program pendampingan, salah satunya adalah pengenalan dan pengembangan keterampilan di bidang industri kreatif. Untuk lebih mengoptimalkan program ini, khususnya dalam meningkatkan kemampuan inovasi anak-anak, perancangan sebuah toolkit Design Thinking menjadi kebutuhan yang mendesak.

Design Thinking adalah sebuah pendekatan yang berpusat pada pengguna, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif melalui tahapan yang sistematis seperti empati, ideasi, prototyping, dan pengujian. Penerapan Design Thinking dalam pendidikan telah terbukti efektif dalam mengasah keterampilan berpikir kritis dan problem-solving, yang sangat penting dalam era globalisasi dan digitalisasi. Namun, tantangan utama dalam mengimplementasikan Design Thinking di kalangan anak-anak yatim adalah bagaimana menyampaikan konsep ini dengan cara yang mudah dipahami dan menarik bagi mereka.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sebuah toolkit yang dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran Design Thinking di Yayasan Griya Sodaqo Indonesia. Toolkit ini akan dirancang menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD), yang menempatkan kebutuhan dan karakteristik anak-anak yatim sebagai fokus utama dalam proses perancangan. Dengan menggunakan UCD, toolkit ini akan dirancang agar relevan, interaktif, dan menyenangkan, sehingga dapat memfasilitasi pemahaman dan penerapan Design Thinking oleh anak-anak.

Metode yang digunakan dalam perancangan toolkit ini mencakup beberapa tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data awal tentang kebutuhan dan preferensi anak-anak melalui wawancara, observasi, dan survei; (2) perancangan prototipe toolkit berdasarkan hasil analisis data; (3) uji coba prototipe di lingkungan nyata dengan melibatkan anak-anak yatim; dan (4) evaluasi serta penyempurnaan toolkit berdasarkan umpan balik yang diterima dari pengguna. Proses ini akan memastikan bahwa toolkit yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan dapat digunakan secara efektif dalam program pendampingan di yayasan.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya sebuah toolkit yang dapat menjadi katalisator dalam penyebaran pemahaman anak-anak yatim terkait implementasi Design Thinking. Melalui toolkit ini, anak-anak diharapkan dapat memahami tahapan-tahapan dalam Design Thinking dengan lebih baik, serta mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, toolkit ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian anak-anak dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Toolkit Design Thinking ini juga memiliki potensi untuk berkontribusi pada pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan). Dengan memberikan akses kepada pendidikan yang berkualitas dan keterampilan yang relevan, kegiatan ini tidak hanya mendukung pemberdayaan anak-anak yatim di Yayasan Griya Sodaqo Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.Dengan demikian, perancangan toolkit Design Thinking ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak yatim, membantu mereka mengembangkan keterampilan inovatif, dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah dan mandiri.

0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *